- Karbon dan grafit terfraksinasi biasanya digunakan pada lapisan tanur sembur untuk mengontrol tingkat panas.
- Karbon dan grafit terfraksinasi biasa ditemukan pada lapisan tanur sembur untuk pengelolaan panas.
- Fraksi karbon dan grafit membantu mengontrol panas pada lapisan tanur sembur dengan mengubah cangkang, yang diperoleh melalui metode pendinginan.
- Karbon dan grafit terfraksinasi biasanya digunakan dalam lapisan tanur sembur untuk mereduksi panas dengan mengubah cangkang melalui pendinginan.
- Fraksi karbon dan grafit sangat populer pada lapisan tanur sembur untuk pengendalian panas melalui modifikasi cangkang yang diperoleh dengan film atau besi tuang.
- Karbon dan grafit terfraksinasi biasanya diaplikasikan pada lapisan tanur sembur karena sifat pengatur panasnya yang diperoleh melalui pendinginan film atau besi tuang atau batang kuningan.
Ada empat hal utama yang mempengaruhi umur panjang tanur sembur: jenis desain, mutu refraktori, lapisan refraktori, dan perawatan. Perbaikan signifikan telah dilakukan pada desain tanur sembur selama dua dekade terakhir. Perbaikan ini meliputi peningkatan jumlah dan tekanan tungku, perubahan struktur dan desain tungku tungku, peningkatan cara membagi beban, perkembangan teknologi pemantauan dan pengendalian, serta penerapan metode penghematan energi dan tenaga kerja. Selain itu, telah terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman ilmiah tentang lapisan mantel. Saat ini, lapisan tahan api sering dipelihara dan ditingkatkan dengan menambahkan berbagai elemen seperti titania. Semua pengembangan ini telah membantu mengurangi biaya besi, meningkatkan umur tanur sembur, dan meningkatkan kondisi kerja bagi personel operasional dan pemeliharaan. Umur oven ruang semprot modern biasanya 15 hingga 20 tahun, tergantung pada desain pendinginan dan ketahanan api secara keseluruhan serta area perapian pada khususnya.
Memperbaiki dan melapis ulang perapian adalah biaya tertinggi yang perlu dikeluarkan untuk memperbaiki tungku sembur. Jadi, lebih baik memperpanjang umur perapian sebisa mungkin agar dapat mengurangi biaya-biaya tersebut. Dalam pengoperasian normal, pemakaian lapisan tungku biasanya terjadi secara perlahan dan bertahap selama umur tungku. Namun, banyak tungku mengalami keausan refraktori yang tidak teratur karena berbagai alasan. Area yang sering mengalami keausan berlebihan adalah dinding tungku di bawah taphole, di sisi berlawanan, dan di dasar perapian yang biasa disebut "kaki gajah". Studi terbaru menunjukkan bahwa desain tungku, posisi taphole, dan kualitas refraktori secara signifikan mempengaruhi tingkat keausan lapisan tungku. Faktor seperti keausan, kebocoran gas, dan serangan udara dapat merusak lapisan tahan api di area lokal. Jika kerusakan lokal meluas ke area yang lebih luas di dalam tungku, perbaikan atau pelapisan ulang bahan tahan api mungkin diperlukan. Tingkat kerusakan mempengaruhi biaya perbaikan dan mengakibatkan penurunan produktivitas dan masalah keselamatan. Karena itu, penting untuk menilai kualitas dan ketebalan lapisan tahan api agar tanur sembur tetap beroperasi dengan baik dan efisien.
comment 0 Comment
more_vert