Perencanaan Kapasitas Pendingin (Cooling Load)
Tempat Penelitian:
Ruang RE 2 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UNY
Alat:
- Alat Pengukur Suhu
- Alat Pengukur Jarak Laser Distance Meter BOSCH
Hasil Pengamatan:
Gambar: Ruang Kuliah RE 2 JPTE, FT UNY
- Ruang RE2 berada di lantai 1.
- Arah longitudinal atau arah latudinal ruangan tersebut.
- Waktu pemakaian AC (siang hari)
- Atap Ruangan menggunakan Genting
- Orang yang ada didalam sekitar 30an siswa
- Jumlah lampu yaitu 24 buah 12 pasang, lampu mati 1. Jadi 23 buah
- Terdapat 1 buah Proyektor
- Ukuran Ruangan RE2= Tinggi : 3.04 m, Panjang : 8.72 m, Lebar : 6.81 m.
- Suhu:
Suhu didalam ruangan : 27.5 C
Suhu diluar ruangan 26.4 C
Penjelasan Singkat AC:
Air Conditioning AC dipakai untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh, AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka peralatan yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yang dimiliki ruangan tersebut. Untuk itu diperlukan survey dan menentukan besarnya beban pendinginan.
Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua kelompok, yaitu beban pendinginan sensibel dan beban pendinginan laten. Beban pendinginan sensibel adalah beban panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat kontruksi bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll. Sedangkan beban pendinginan laten adalah beban yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban udara.
Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka peralatan yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yang dimiliki ruangan tersebut. Untuk itu diperlukan survey dan menentukan besarnya beban pendinginan.
Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua kelompok, yaitu beban pendinginan sensibel dan beban pendinginan laten. Beban pendinginan sensibel adalah beban panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat kontruksi bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll. Sedangkan beban pendinginan laten adalah beban yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban udara.
Gambar: Prinsip Kerja Mesin Pendingin Ruangan
Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigeran), jadi refrigeran yang masuk ke dalam kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor
Di bagian kondensor ini refrigeran yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigeran fase uap menjadi refrigeran fase cair, maka refrigeran mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigeran. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondensor adalah jumlah dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigeran yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara didinginkan oleh refrigeran/pendingin (freon), lalu freon ditekan menggunakan kompresor sampai tekanan tertentu dan suhunya naik, kemudian didinginkan oleh udara lingkungan sehingga mencair. Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke luar ruangan.
Perhitungan Berdasarkan Volume Ruangan:
- (L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
- L = Panjang Ruang (dalam feet)
- W = Lebar Ruang (dalam feet)
- I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain), Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
- H = Tinggi Ruang (dalam feet)
- E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, nilai 17 jika menghadap timur, nilai 18 jika menghadap selatan, dan nilai 20 jika menghadap barat. (1 Meter = 3,28 Feet)
Diketahui:
- Ruang berukuran 8.72m x 6.81m atau (27.9 kaki x 21.79 kaki)
- tinggi ruangan 3.04 m (10.13 kaki)
- berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain)
- dinding panjang menghadap ke utara
Perhitungan:
Kebutuhan BTU = (27.9 X 21.79 X 10.13 X 10 X 16) / 60
= 16.422,512 BTU yaitu dengan menggunakan AC 2 PK = ± 18.000 BTU/h
= 16.422,512 BTU yaitu dengan menggunakan AC 2 PK = ± 18.000 BTU/h
Namun dalam ruangan ini rencana akan dipasang 2 buah AC jadi masing masing bisa menggunakan AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
Pembahasan:
Dari perencanaan kapasitas AC diatas, penulis menggunakan analisis perhitungan berdasarkan volume ruangan dan tataletak ruangan, untuk mengatur suatu suhu dalam ruangan dengan 2 buah AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h pemakai bisa menghidupkan AC tanpa harus memaksa AC bekerja maksimal lebih keras, karena kapasitas kebutuhan BTU dalam ruangan hanya membutuhkan 16.422,512 BTU sedangkan AC yang dipakai dengan jumlah ± 18.000 BTU/h artinya masih tersisa penyediaan pendinginan sekitar 8.76%.
Adapun perhitungan dari segi Beban pendinginan sensible yaitu beban panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat kontruksi bangunan, peralatan laptop, lampu, proyektor. dan beban pendinginan laten yaitu beban yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban udara, berapa penghuni yang ada didalam ruangan belum di masukan dalam laporan ini, berkenaan dengan kurangnya nilai standar pada masing masing penghitungan beban.
Adapun perhitungan dari segi Beban pendinginan sensible yaitu beban panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat kontruksi bangunan, peralatan laptop, lampu, proyektor. dan beban pendinginan laten yaitu beban yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban udara, berapa penghuni yang ada didalam ruangan belum di masukan dalam laporan ini, berkenaan dengan kurangnya nilai standar pada masing masing penghitungan beban.
Kesimpulan:
Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Pemilihan unit AC disesuaikan dengan ukuran ruangan, semakin besar ruangan yang harus didinginkan maka semakin besar pula kapasistas AC yang digunakan.
Saran:
Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Pemilihan unit AC disesuaikan dengan ukuran ruangan, semakin besar ruangan yang harus didinginkan maka semakin besar pula kapasistas AC yang digunakan.
Saran:
- Dalam perencanaan pemasangan AC kita harus menghitung beban pendinginan ruangan terlebih dahulu agar pemilihan unit AC dapat disesuaikan dengan ruangan.
- Penempatan unit AC yang baik harus diperhatikan, agar distribusi suhu dapat merata atau dipusatkan pada beban tertentu.
- Pemeliharaan unit AC secara rutin harus dilakukan agar AC dapat bekerja secara maksimal dan AC tidak mudah rusak/awet.
Share This :
comment 0 Comment
more_vert