banner saya
MASIGNCLEAN101

Teori ATS (Automatic Transfer Switch)

Teori ATS (Automatic Transfer Switch)
        PLN sebagai sumber utama tidak selamanya kontinu dalam penyaluran sehingga dibutuhkan Generator set (Genset) sebagai backup suplai utama (PLN). Sebagai kontrol kapan genset mengambil alih suplai tenaga listrik ke beban ataupun sebaliknya maka diperlukan sistem kontrol otomatis yaitu Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) atau system interlock PLN – Genset.
        Fungsi dari ATS (Automatic Transfer Switch) adalah secara automatic membuka suplay listrik dari Genset dan menutup suplai listrik dari PLN dan sebaliknya membuka suplai dari PLN dan menutup suplai listrik dari Genset secara automatic ketika suplai listrik dari PLN kembali.
Fungsi dari AMF (Automatic Main Failure) adalah secara automatic menghidupkan (Start) Genset ketika suplai listrik dari PLN padam.
 
Gambar 1. Diagram layanan ATS pada jaringan PLN - Genset dan Beban

Teori ATS (Automatic Transfer Switch)
        Pada dasarnya panel pembuatan ATS adalah memainkan penalaran logika matematika dengan merangkaikan beberapa alat seperti Relay, Timer, MCB dan MCCB. Alat -alat tersebut pada prinsipnya adalah sebagai sakelar ataupun pemutus hubungan.
a) Transfer switch
Transfer Switch adalah sebuah saklar berupa MCCB yang menghubungkan sumber tenaga listrik dari sumber utama ke sumber cadangan (genset).
b) Pengoperasian Transfer Switch
Selain mentransfer beban ke generator cadangan, sebuah ATS juga memerintahkan generator cadangan untuk memulai, berdasarkan tegangan yang dipantau pada pasokan utama menggunakan Under/Over Voltage. Kemampuan kontrol dari saklar transfer mungkin secara manual saja, atau kombinasi otomatis dan manual. Transisi beralih modus dari Transfer Switch Transisi Terbuka (OT) atau Transisi Closed (CT).
Gambar 2. Blok diagram skema ATS
 
Manfaat ATS
a) Sistem perpindahan dari PLN ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat, hanya dengan hitungan detik saja setelah PLN padam, Genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna.
b) Secara otomatis dapat menghentikan genset setelah sumber listrik utama kembali normal.
c) Praktis serta mudah dalam pengoperasiannya.
d) Dapat mengurangi kerja dari operator.
e) Dapat mendeteksi hilangnya salah satu phasa dari sumber utama (PLN).
f) Memberikan perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer, AC, peralatan laboratorian, penanganan pasien. seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba tiba anjlok atau tiba tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat alat elektronik.


Sistem Kerja ATS
Gambar 3. Sistem kerja ATS + AMF

a) Prinsp Kerja ATS
Prinsip kerja sistem ini adalah bilamana sumber listrik utama PLN mengalami gangguan atau pemadaman, dengan sistem yang telah dirancang maka genset sebagai sumber listrik cadangan bekerja menggantikan sumber listrik utama. Apabila sumber listrik utama PLN sudah bekerja kembali maka dengan menunggu beberapa detik, berdasarkan seting ATS sumber listrik cadangan akan diputus dan beban atau konsumen menggunakan sumber listrik utama PLN.

b) MCCB Bekerja Secara Otomatis Dengan Syarat Interlock
Kondisi yang harus diperhatikan dalam transfer dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (Genset) oleh ATS adalah dipastikannya beban tersambung hanya pada satu sumber. Sumber utama saja, atau sumber cadangan saja. Untuk memenuhi kondisi ini, pada ATS dibuat sistem interlock.

Sumber utama yang masuk ke panel ATS RS. Islam Klaten adalah sumber dari PLN dan Genset, masing - masing menggunakan MCCB dengan spesifikasi yang sama yaitu 800 A/ 4P / 50 kA. Ketika beban tersambung dengan PLN maka kontaktor yang aktif adalah MCCB main (PLN), sedangkan MCCB generator tidak akan bisa aktif, karena sebelum tersambung dengan MCCB Genset kabel kontrol disambungkan ke kontak bantu NC relay main (PLN). Sedangkan ketika beban tersambung dengan sumber cadangan Generator maka relay yang aktif adalah relay Genset. Seperti kondisi pertama MCCB main (PLN) tidak akan bisa aktif karena sebelum tersambungkan ke relay main (PLN) kabel kontrol disambungkan ke kontak bantu NC pada MCCB generator.
Kondisi lain yaitu otomatis yang harus dipenuhi oleh sistem ini adalah ketika PLN mati maka MCCB generator harus aktif dan apabila PLN hidup kembali maka MCCB main (PLN) harus aktif kembali dan MCCB generator tidak aktif (putus).

Baik, sementara untuk teori sampai itu ya.. selanjutnya nanti saya akan post terkait Perakitan ATS Gedung HD & IRNA RS Islam Klaten.
Share This :
Anwar

Keberhasilan Dakwah melalui Evaluasi Berkelanjutan Part - 1

Mereka yang berdakwah pasti beranggapan bahwa pemahamannya terhadap syariah itu benar, meski bisa saja salah. Demikian pula, Anda harus bera...