Wahhab berasal dari kata jika saya memberikan sesuatu tersebut. Banyak menerima dari harta – hartaNya, Pemberian yg tidak disertai dengan ganti atau tujuan tertentu. Al wahhab yaitu zat yg maha pemberi.
Dalam Al-Quran kata Al-Wabbab disebutkan dalam tiga ayat, Pertama “Wahai Tuhan kami, jangan Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan anugerahilah kami rahmat dari sisi-Mu, Karena sesungguhnya Engkaulah al-Wahhab Yang Maha Pemberi”(Q.s. Ali ‘Imran 3:8). Permohonan di sini adalah bersinambungnya petunjuk yang selama ini telah diterima dan sekaligus merupakan bagian dari rahmat Allah SWT, Berbicara tentang hidayah taufik, hidayah taufik merupakan pemberian Allah SWT, berbeda jika hidayah ilmu, dari seseorang kemudian mengajarkan.
Ayat kedua “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut bagi seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi”. (Q.s. Shad 38:35). Dalam ayat ini kerajaan yang dimohonkannya itu tidak diberikan selain dirinya, itu adalah 1 permintaan untuk kedudukan Nabi Sulaiman itu sendiri, dimana kerajaan yang tiada taranya, sehingga terus menerus dikenang sepanjang masa.
Ayat Ketiga “Atau apakah ada di sisi mereka perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Mulia lagi Wahhab (Maha Pemberi)?” (Q.s. Shad 38:9). Bukankah Allah memiliki pula berbendaharaan siksa? Tetap karena yang dikemukakan adalah rahmat-Nya, maka sifat Wahhab-Nya yang disebut.
Makna ketiga Al Wahhab innaka antal wahab, sesungguhnya engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya. Engkau yg memberi hamba-hamba-Mu hidayah taufik agar senantiasa istiqamah untuk teguh diatas agama-Mu membenarkan kitab-Mu dan rasul-rasul-Mu. Allah SWT maha pemberi pada siapa yg dikehendari pada mahluknya tanpa meminta balasan, karena semuanya adalah milik Allah langit dan bumi, “Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi” (Q.s. Ali ‘Imran 3:189)
Perbedaan pemberian Allah dan pemberian mahluk, setiap orang yang memberikan sesuatu dari hal-hal yg sifatnya dunia kepada orang lain disebut dengan wahhib, tetapi dia tidak berhak disebut dengan wahhab. Yang memberi manusia tidak bisa memberikan keturunan kepada wanita yg mandul, manusia tidak bisa memberi hidayah pada orang yang tersesat. Semua itu adalah pemberian dari Allah SWT
Al Wahhab; Yang Maha Pemberi Karunia
Share This :
comment 0 Comment
more_vert